Never Give Up
Katika kamu merasa bahwa apa yang kamu usahakan adalah sia-sia belaka, percayalah bahwa saat itu emosimu sedang diuji.
Kenyataannya banyak orang sukses adalah mereka yang kuat secara emosional. Punya pribadi yang berkarakter dan kemauan yang kuat. Kebanyakan dari mereka menerapkan standar tinggi untuk kehidupannya.
Di awal memang akan selalu terlihat mustahil, itu normal. Tapi ketika batas tertinggi yang kita ciptakan bisa kita tembus dengan baik, letak keberhasilan ada di situ.
Seperti saat kita mendaki sebuah gunung. Katakanlah itu Everest, gunung tertinggi yang masuk dalam Seven Summits, tentu saat kita berada di bawah, yang ada dalam pikiran kita adalah kemustahilan.
Namun, salah besar ketika kita haya mengandalkan keberanian. Yabg ada kita hanyalah akan mati sia-sia dan membeku sebelum benar-benar merasakan atmosfer di puncak Everest.
Yang perlu kita lakukan adalah mengatur strategi, mempersiapkan fisik dan rencana perjalanan yang matang. Dan ketika Mau sudah sampai pada puncak Everest, lihatlah! Mana ada puncak setinggi 8850 m/ 29,029 kaki itu? Mana wujud kemustahilan yang di awal sempat terbayang? Jawabannya adalah tidak ada! Yang ada hanyalah puncak berada di bawah telapak kakimu.
Sekarang, kemustahilan itu omong kosong. Mungkin ketika kita berbicara mustahil sepuluh tahun yang lalu, orang-orang akan percaya. Tapi berbicara kemustahilan di era robot-robot diciptakan mengalahi kecerdasan manusia itu hanyalah omong kosong. Ketika mati hidup seseorang tergantung alat, kemustahilan itu nyaris tidak ada.
Ketika kamu mendapati kemustahilan dalam hidupmu, maka saat itu juga kamu dituntut menciptakan inovasi baru dalam hidupmu. Kamu dituntut untuk menciptakan hal baru yang dapat menggantikan kemustahilan tersebut.
Hidup di zaman dimana segala sesuatu bergerak dengan kode-kode adalah tantangan. Menjadi orang yang pasif sungguh bukan pilihan yang bagus, kamu akan terlihat bodoh dan tidak berguna. Maka dari itu kamu harus aktif, aktif meciptakan inovasi-inovasi baru bukan malah kamu berdiam diri, pasif dan statis.
Never give up.
Regads,
Sholihahfr.
Komentar
Posting Komentar